Berikut ini adalah beberapa mitos tentang beasiswa yang dapat mengaburkan informasi dan menjegal usaha kita mendapatkan suatu beasiswa.
Mulai pencarian beasiswa di tahun terakhir sekolah/kuliah
Kita memang bisa menunggu hingga di tahun terakhir masa sekolah atau kuliah, tetapi hal ini sangat tidak disarankan. Jika memang bersiap melamar beasiswa di waktu terakhir sekolah/kuliah, kita sebaiknya bersiap sejak awal tahun ajaran. Banyak program beasiswa menutup masa pendaftaran pada awal Januari, jadi, semakin cepat kita mempersiapkan diri, maka kesempatan kita mendapatkan beasiswa semakin besar. Idealnya, kita mulai mencari beasiswa sejak tahun kedua sekolah atau pertengahan masa kuliah.
Beasiswa hanya untuk siswa/mahasiswa berprestasi akademik
Mitos ini sangat salah. Banyak program beasiswa yang tidak mensyaratkan nilai akademik yang bagus. Meski program-program ini tetap mempertimbangkan nilai IPK, batas minimalnya biasanya mudah dipenuhi, misalnya minimal 2, 5 pada skala 4.
Harus bisa menulis esai dengan baik
Pendapat ini tidak sepenuhnya benar. Sering kali, esai yang diikutsertakan dalam beasiswa difokuskan pada tentang apa yang kita tulis, ketimbang cara kita menuliskannya. Selain itu, mengikuti instruksi dan menjawab semua pertanyaan esai lebih penting ketimbang seberapa mahir kita sebagai penulis.
Kita harus menjadi siswa/mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa
Banyak juga program beasiswa bagi mereka yang sudah tidak lagi bersekolah atau berkuliah.
Banyak beasiswa diberikan dalam nominal minim dan tidak layak dilamar
Berapa pun banyaknya nilai beasiswa yang kita dapatkan sangat berharga ketimbang uang yang bisa kita tabung sendiri. Tentu saja, kita enggak akan bisa membayar semua kebutuhan sekolah/kuliah kita dengan beasiswa. Tetapi, uang beasiswa yang kita terima akan sangat membantu. Melamarlah ke beberapa beasiswa sekaligus agar kesempatan kita mendapatkannya lebih besar.
Beasiswa diberikan kepada kaum minoritas dan yang butuh bantuan finansial
Beberapa kampus memberikan beasiswa kepada kaum minoritas dan mereka yang membutuhkan bantuan finansial. Tetapi masih banyak beasiswa yang tidak mempertimbangkan kedua hal itu. Cara terbaik untuk mencari beasiswa mana yang cocok untuk kita adalah dengan mencari program yang sesuai dengan kemampuan akademik, minat, dan bakat kita. Demikian seperti dilansir Scholarships.com, Senin (24/12/2012).
Kompetisi beasiswa sangat ketat dan tidak layak diperjuangkan
Tentu saja ada kompetisi. Tetapi banyak dari pelamar beasiswa tidak membaca instruksi dan informasi beasiswa dengan cermat. Akibatnya, banyak pelamar yang gugur karena kesalahan administrasi yang mereka buat sendiri.
Pastikan kita membaca informasi beasiswa dan instruksi pendaftaran dengan teliti, kemudian lakukan prosedur pendaftaran dengan benar. Dengan begitu, kita akan masuk ke kelompok kecil pelamar yang akan dipertimbangkan mendapat beaisswa.
Proses mencari beasiswa sangat membuang waktu dan kita tidak layak mendapat beasiswa yang kita temukan.
Kuncinya adalah membaca setiap deskripsi beasiswa dan mengontak setiap lembaga pemberi beasiswa untuk mendapatkan informasi lebih detail. Jika kita tidak mengikuti peraturan pendaftaran, maka berkas kita bisa jadi akan segera masuk tong sampah. Lakukan semuanya dengan benar jika kita ingin mendapatkan suatu beasiswa.
Proses aplikasi beasiswa adalah pekerjaan satu kali
Tidak juga. Setiap tahun kita harus mencari uang kuliah untuk tahun berikutnya. Dan uang ini tersedia dalam jumlah banyak di luar sana. Sangat efektif jika kita mulai mencari beasiswa pada Januari setiap tahunnya.
Jutaan dolar dalam program beasiswa hangus setiap tahun
Mitos ini umum kita temui. Bisa jadi ada beberapa beasiswa yang tidak tersalurkan setiap tahun, tetapi sulit dipastikan berapa nominalnya. Kita harus waspada mempercayai mitos ini karena bisa jadi informasi ini disebarkan oleh para penipu untuk mendulang untung dari proses pencarian beasiswa melalui jasa berbayar mereka. Jangan pernah membayar sepeser pun untuk sebuah bantuan keuangan.
No comments:
Post a Comment