Social Icons

Pages

Wednesday, October 17, 2012

Novel-novel Bestseller yang Pernah Ditolak Penerbit

Di bawah ini adalah daftar penolakan dari novel-novel oleh penerbit yang akhirnya menjadi novel-novel terlaris:
1. Dune karya Frank Herbert – 13 penolakan
2.
Harry Potter and the Philosopher’s Stone karya J.K Rowling– 14 penolakan
3.
Auntie Mame karya Patrick Dennis – 17 penolakan
4. Jonathan Livingston Seagull – 18 penolakan
5. A Wrinkle in Time karya Madeline L’Engle – 29 penolakan
6. Carrie karya Stephen King – lebih dari 30 penolakan
7. Gone W
ith the Wind karya Margaret Mitchell – 38 penolakan
8. A Time to Kill karya John Grisham – 45 penolakan 

Pengalaman pribadi para penulis top dengan penolakan penerbit.
Di bawah ini adalah penolakan yang pernah dialami oleh para penulis-penulis hebat sebelum karya pertama mereka terpublikasikan:
1. Louis L’Amour, penulis lebih dari 100 novel – mendapatkan lebih dari 300 penolakan sebelum mempublikasikan buku pertamanya.
2. John Creasy, penulis 564 novel misteri – 743 penolakan sebelum mempublikasikan buku pertamanya.
3. Ray Bradbury, penulis lebih dari 100 novel dan cerita science fiction – mendapatkan sekitar 800 penolakan sebelum menjual cerita pertamananya.
4. The Tale of Peter Rabbit karya Beatrix Potter – ditolak oleh semua penerbit sehingga dia memutuskan untuk menerbitkan sendiri karyanya.
Ferry Herlambang

Berikut kisah sukses seorang penulis yang novelnya pernah ditolak penerbit:

Riwayat Hidup J.K Rowling


Siapa yang tak mengenal tokoh Harry Potter? Tokoh penyihir muda rekaan yang telah berhasil "menyihir" dunia hingga buku dan kisahnya mampu menghasilkan miliaran dolar Amerika bagi pengarangnya, Joanne Kathleen Rowling atau J.K Rowling.
Tapi, siapa yang menyangka, ibu tiga anak ini memulai semuanya dari nol. Bahkan pada awal menulis kisah Harry Potter, ia sempat mendapat santunan dari pemerintah Inggris, karena masuk dalam kategori sebagai orang miskin yang layak mendapat santunan.
Terlahir dari pasangan Peter dan Anne pada 31 Juli 1965, J.K Rowling dilahirkan di Chipping Sodbury, Gloucestershine, England pada tanggal 31 Juli 1965. Rowling mulai menulis cerita sejak berusia 5 tahun. Bahkan, di usianya yang baru menginjak enam tahun, ia sudah menelurkan kisah berjudul “Rabbit”. Dan, uniknya, saat meminta pendapat ibunya, spontan ia mengatakan mengapa buku itu tidak diterbitkan saja?
Kebiasaan menulis Rowling terus berlanjut. Namun, tak hanya itu. Ia pun dikenal rajin menceritakan berbagai kisah rekaannya kepada semua teman-temannya. Kadang, beberapa rekan malah mau menjadi tokoh memerankan kisah yang dibuatnya. Mungkin, hal-hal itulah yang mampu mengasah daya imajinasi Rowling hingga dewasa.
Bersama orang tua dan adiknya, Rowling pindah rumah ke daerah Winterbourne. Di tempat itu ia mempunyai tetangga yang bernama Potter. Saat Rowling berusia 9 tahun, ia dan keluarganya pindah lagi ke Tutshill. Di Tutshill, Rowling mulai bersekolah di sebuah sekolah dasar dan berlanjut ke Wyedean Comprehensive. Setelah lulus, Rowling melanjutkan ke Exeter University. Di Exeter ini Rowling belajar bahasa Perancis. Pada tahun 1990 Rowling lulus dari Exeter University. Saat berumur 26 tahun ia pindah ke Portugal menjadi guru bahasa Inggris.
Rowling menikah dengan Jorge Arantes seorang wartawan yang berasal dari Portugis. Pada tahun 1993 anaknya yang bernama Jessica lahir. Namun tidak lama setelah anaknya lahir, Rowling bercerai dengan suaminya dan pindah ke Edinburg.
Sebenarnya, himpitan kemiskinan lah yang justru telah mengantarnya mampu menyelesaikan kisah Harry Potter pertamanya. Saat itu, ia mendapat ide menulis dalam sebuah perjalanan di kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Dari perjalanan itu, entah mengapa tiba-tiba ia mendapat ide untuk memulai kisah Harry Potter yang diberinya judul Philosopher’s Stone.

Tentu, naskah itu tak langsung jadi. Selepas perceraian dari suami pertamanya, ia yang terpaksa harus hidup pas-pasan kemudian makin terpacu untuk menyelesaikan naskah itu. Akhirnya, pada 1995 ia berhasil menyelesaikan buku pertamanya. Tapi, karena sangat miskin, ia terpaksa mengetik ulang naskah hingga beberapa kopi dengan mesin tik tua manual yang murah, hanya karena tak mampu membayar biaya fotokopi. “Anda mungkin tak pernah tahu, betapa menyedihkannya hidup tanpa uang sama sekali. Kecuali jika Anda sudah pernah mengalaminya, seperti yang aku alami,” katanya.

Atas dorongan untuk merubah hidup, maka ia pun lantas berusaha sekuat tenaga untuk menjual kisah tersebut. Tapi, layaknya penulis pemula lain, naskah itu pun mengalami penolakan berkali-kali dari berbagai penerbit. Beruntung, dari seorang agen bernama Christopher, Bloomsbury mau menerbitkan kisah tersebut.

Dan, ajaib! Layaknya sihir, buku yang sempat ditolak oleh berbagai penerbit itu justru laku sangat keras. Bahkan, ia mendapat berbagai penghargaan atas karya tersebut. Maka, kisah hidupnya pun berubah total. Dari orang yang sangat miskin, hanya dalam waktu kurang dari delapan tahun, ia mampu hidup berkelimpahan dari karya Harry Potter-nya itu.
Pada tahun 1997 Harry Potter and The Philosopher’s Stone sukses besar di Inggris. Edisi pertamanya di Amerika pada tahun 1998 diterbitkan oleh Arthur A. Levine Book yang kemudian berganti judul menjadi Harry Potter and The Sorcerer’s Stone. Harry Potter menjadi buku yang paling banyak dicetak di Amerika. Buku yang bercerita tentang kehidupan Harry Potter sebagai seorang penyihir cilik serta kehidupan di sekolah sihir Hogwarts ini jumlah cetakannya mencapai 80 juta buku dan menjadi topik utama di surat kabar Amerika, seperti The New York Times, USA Today dan Wall Street Journal. Pada tahun 1997 Harry Potter and The Philosopher’s Stone mendapatkan penghargaan The British Book Awards sebagai Children Book of The Year dan The Smarties Prize.
Kesuksesan buku pertamanya membuat Rowling bersemangat untuk melanjutkan seri ke-2 dari Harry Potter. Pada bulan Juli 1998 Harry Potter and The Chamber of Secret terbit di Inggris dan di bulan Juni 1999 terbit di Amerika. Buku ke-2 juga sukses dipasaran yang kemudian berlanjut seri ke-3 yang berjudul Harry Potter and The Prisoner of Azkaban yang terbit pada bulan Juli dan September 1999 di Inggris dan Amerika. Pada musim panas tahun 2000 sekitar $480 juta dalam 3 tahun diraih Rowling dengan jumlah 35 juta copy buku yang dicetak dalam 35 bahasa. Ketiga seri Harry Potter berhasil melambungkan nama J.K Rowling di Inggris dan Amerika sekaligus menjadikan ke-3 buku tersebut menjadi best seller.
Seri ke-4 Harry Potter terbit pada bulan Juli 2000 dengan judul Harry Potter and The Goblet of Fire. Cetakan pertama berjumlah 5,3 juta copy terjual 1,8 juta. Berikutnya terbit seri ke-5 yang berjudul Harry Potter and The Order of The Phoenix pada bulan Juni 2003 dan seri ke-6 yang berjudul Harry Potter and The Half Blood Prince berjual 6,9 juta copy di Amerika dalam 24 jam saat penjualan hari pertamanya.
Sebelum terbit pada bulan Juli 2007 seri ke-7 dan merupakan seri terakhir dari Harry Potter yang berjudul Harry Potter and The Deathly Hallow telah banyak dipesan penggemarnya melalui toko buku Barnes & Nobles and Border’s serta melalui website amazon.com. Rowling saat ini menjadi wanita terkaya ke-13 di Inggris.
Film pertama Harry Potter and The Sorcerer’s Stone disutradarai oleh Chris Columbus pada bulan November 2001 berhasil meraup keuntungan $93,5 juta dan menjadi rekor box office mengalahkan film sebelumnya, yaitu The Lost World: Jurassic Park pada tahun 1999 yang mendapat keuntungan $20 juta. Film ke-2 dan 3 dirilis pada bulan November 2002 dan Juni 2004 juga berhasil memecahkan rekor box office. Harry Potter and The Goblet of Fire yang disurtadarai Mike Newell rilis pada tahun 2005. film ke-5 yang berjudul Harry Potter and The Order of The Phoenix rilis bulan Juli 2007 yang menempatkan Michael Goldenberg sebagai penulis skenario menggantikan Steve Kloves yang telah menulis skenario untuk ke-4 film seri sebelumnya.
Pada tanggal 26 Desember 2001 J.K Rowling menikah lagi dengan seorang dokter anasthetis yang bernama Dr. Neil Murray dan tinggal di Scotland. Pada tahun 2003 anak ke-2 Rowling lahir dan diberi nama David. Pada tahun 2005 lahir anak ke-3 yang bernama Mackenzie.

Namun, Rowling tak pernah lupa pada akarnya. Keuntungan dari penjualan buku-bukunya, ia sumbangkan pada UK Comic Relief Charity. Ia pun tak lupa menyisihkan sebagian kekayaannya untuk membantu sejumlah yayasan sosial, khususnya lembaga yang banyak melakukan penelitian tentang penyakit multiple sclerosis, sebuah penyakit yang sempat merenggut nyawa ibunya pada tahun 1990.

Tanpa tekad yang kuat, adanya bakat pun akan menjadi sia-sia belaka. JK Rowling membuktikannya. Meski terlahir dengan kecerdasan dan bakat menulis, ia ternyata harus menghadapi berbagai penolakan atas karyanya. Namun, dengan tekad untuk memperbaiki kualitas hidup, ia pun akhirnya mampu memetik hasil nyata perjuangannya. Dan, kini ia pun menunjukkan kepedulian nyata, bahwa apa yang dicapainya, juga bisa memberi sesuatu pada sesama, karena itulah arti kesuksesan yang sesungguhnya.

Referensi:
- http://andriewongso.com/awartikel-495-Success_Story-Jk_Rowling
- http://id.wikipedia.org/wiki/J.K._Rowling

Pesan: jangan pernah takut dengan sebuah kegagalan. Karena kegagalan adalah ujung tombak dari sebuah kesuksesan. Justru, sebuah kegagalan itu sangatlah penting. Karena jika kita tidak pernah merasakan kegagalan, maka kita tidak akan pernah tahu kekurangan kita dan selamanya kita tidak akan bisa maju untuk menjadi lebih baik. Bersyukurlah jika kau telah mengalami kegagalan! Namun, jangan jadikan sebuah kegagalan itu sebagai pembunuh semangat. Jadi intinya, belajarlah dari kegagalan.



No comments:

Post a Comment

Radio & tv online

SKIP 94.3 FM